Minggu, 16 Februari 2014
Rabu, 05 Februari 2014
Materi : Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan
Kelas
: VIII SMP
Standar Kompetisi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Tujuan:
Standar Kompetisi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Tujuan:
1.
Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan di akar,
batang, daun, dan bunga.
2.
Membedakan macam-macam jaringan pada tumbuhan
3.
Membedakan tumbuhan dikotil dan monokotil.
Indikator:
1.
Menyebutkan organ yang terdapat pada tumbuhan
2.
menjelaskan jaringan yang terdapat pada tumbuhan
3.
Menjelaskan fungsi dan struktur akar
4.
Menjelaskan fungsi dan struktur batang
5.
Menjelaskan fungsi dan struktur daun
6.
Menjelaskan fungsi dan struktur bunga
7.
menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh
pada sistem pengangkutan air dan mineral
8.
membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil.
9.
Mengetahui modifikasi yang terdapat pada jaringan
tumbuhan
Coba perhatikan foto pohon di atas. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana sebuah pohon yang tadinya kecil menjadi besar. Lalu bagaimana pohon itu mendapatkan nutrisi sehingga ia bisa tumbuh? Kali ini kita akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
Pohon tumbuh dari kecil menjadi besar karena adanya proses pertumbuhan yang berkaitan dengan jaringan meristem dan adanya aktivitas kambium. Pohon mendapatkan nutrisi dengan cara menyerap air dan zat-zat lain dari akar melalui pembuluh xylem. Untuk lebih memahami mengenai apa itu jaringan meristem, kambium, pembuluh xylem dan lainnya akan dibahas pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berikut ini.
STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN TUMBUHAN
Pada tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama akan membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan ini bergabung
membentuk organ seperti akar, batang, dan daun. Organ-organ ini akan bekerja
sama membentuk sistem organ. Selanjutnya, sistem organ bekerja sama membentuk
individu.
A. Jaringan
Tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel mempunyai bentuk,
asal, fungsi, dan struktur sama. Secara garis besar, jaringan penyusun
tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa.
- Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu
membelah. Jaringan meristem terdapat pada ujung batang dan akar
sehingga sering disebut meristem apikal.
- Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami
diferensiasi. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, parenkim, kolenkim,
sklerenkim, pengangkut, dan gabus
- Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan paling
luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan ini
berfungsi untuk melindungi jaringan di dalamnya dan sebagai tempat pertukaran
zat.
Derivat epidermis
Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan
struktur epidermis dimana fungsinya juga ikut berubah. Beberapa macam derivat
jaringan tumbuhan antara lain:Macam-macam derivat epidermis yaitu:
1. Stomata
Merupakan derivat epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuknya O2 dan
CO2 dari udara , Sebagai jalan penguapan (transpirasi), Sebagai jalan
pernafasan (respirasi)
2. Trikoma
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut
3. Sel Kipas /
Bulliform Cell
Sel Kipas merupakan sel yang berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun
dalam tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
4. Sel silika
dan sel gabus
Fungsi sel silika dan sel gabus yang berfungsi untuk memperkuat batang dan
kulit batang menjadi keras.
5. Litokis
Litokis merupakan derivat epidermis yang terdapat di dalam mesofil
daun.
b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim sering disebut jaringan dasar
karena terbentuk dari meristem dasar. Jaringan ini terletak di sebelah dalam
jaringan epidermis. Fungsinya yaitu untuk menyimpan air dan cadangan
makanan. sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil yang disebut
klorenkim.
c. Jaringan Kolenkirm
Kolenkim merupakan jaringan penyokong atau penguat
pada organ tubuh tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel
hidup dan sifatnya mirip parenkim. Ada sel kolenkim yang mengandung
kloroplas dan berperan dalam proses fotosintesis.
d. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas sel mati.
Dinding sel sklerenkim sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin. Berdasarkan
bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut dan sklereid (sel
batu).
Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem,
umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang dan bergerombol membentuk anyaman
atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang. Sedangkan, sklereid merupakan
jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang
mengalami penebalan. Contohnya, tempurung kelapa atau kulit biji keras.
e. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh,
merupakan jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk pengangkutan zat. Jaringan
ini dibagi menjadi dua macam,yaitu floem dan xilem. Floem berfungsi
untuk mengangkut zat makananhasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.
Sedangkan, xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke
daun dan bagian tubuh lainnya.
f. Jaringan Gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun
atas sel-sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan ini berfungsi melindungi
jaringan lain yang terdapat di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan
air. Oleh karena itu, sel gabus biasanya ditemukan di permukaan luar batang.
B. Organ
pada Tumbuhan
Organ pokok tumbuhan ada tiga, yaitu akar, batang, dan daun. Pada tumbuhan
berbiji terdapat bunga sebagai alat perkembangbiakannya.
1. Akar
Akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan nutrisi, memperkokoh tumbuhan,
sebagai penyimpan cadangan makanan, dan ada juga yang berfungsi untuk respirasi
pada tumbuhan tertentu.
Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, ujung akarnya
dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra agar akar tidak rusak saat menembus
lapisan tanah. Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga
dihasilkan akar tunggang. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil akar lembaga mati
sehingga tidak bisa tumbuh.Berikut ini merupakan animasi irisan membujur akar.
Animasi Struktur Akar
Sedangkan penampang melintang akar dapat dilihat di
gambar berikut ini .
2. Batang
Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan
tersebut, sarana transportasi atau pengangkut, penyimpan cadangan makanan,
membantu proses respirasi yaitu melalui lentisel.
a. Batang
Dikotil
Berikut ini merupakan penampang melintang batang
dikotil.
Pada epidermis tumbuhan dikotil ada
yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran tahun hal ini
disebabkan oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan
membesar. Tipe ikatan pembuluh pada batang dikotil yaitu kolateral
terbuka karena antara xilem dan floem terdapat kambium.
b. Batang
Monokotil
Berikut merupakan penampang melintang batang
monokotil dan batang dikotil
Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil yaitu
kolateral tertutup karena letak xilem dan floem berdampingan tidak
dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil hanya memanjang.
Modifikasi pada batang
Batang dapat memiliki fungsi tambahan, yang berakibat pada berubahnya bentuk (morfologi) dari bentuk dasar menjadi bentuk yang lain. Berikut adalah beberapa bentuk modifikasi batang.
1.
Rhizoma,brfungsi sebagai alat perkermbangbiakan
vegetative,Contohnya pada tanaman jahe.
2.
Tuber(umbi batang),berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan,contohnya pada tanaman kentang.
3.
Bulbus(umbi lapis),berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan dan alat perkembangbiakan vegetative,contohnya
pada bawang merah.
4.
Runner,tumbuh sebagai tunas aksilaris batang(tunas
ketiak batang).
5.
Stolon,tunas yang tumbuh atau timbul dari bagian
dasar batang
6.
Offset,tunas yang tumbuh dari ketiak daun (tunas
aksilaris daun)
3. Daun
3. Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk
fotosintesis. Hal ini disebabkan karena daun memiliki zat hijau daun (klorofil)
yang bisa menyerap sinar matahari. Secara anatomi, jaringan yang menyusun
daun adalah epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran udara. Pada tumbuhan darat, stomata ini terletak di epidermis permukaan bawah daun, tetapi untuk tumbuhan air, seperti teratai (Nelumbium nelumbo), stomatanya terletak di permukaan atas daun.
b. Mesofil
Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di
antara epidermis atas dan bawah. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan
jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan ini banyak mengandung
kloroplas yang berperan sebagai tempat fotosintesis.
Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung
banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Jaringan ini terletak di bawah epidermis.
Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya beragam, tidak teratur, mengandung
sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Jadi, proses fotosinteis terjadi di
jaringan palisade dan hasilnya ditampung sementara di jaringan spons. Setelah
itu, disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh jaringan pembuluh.
c. Jaringan Pembuluh
c. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat
pada tulang daun. Pada tulang daun terdapat urat-urat halus yang berperan
sebagai pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun sehingga daun menjadi kuat.
Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu floem
dan xilem. Susunan kedua jaringan ini sama seperti susunan pada batangnya
karena merupakan terusan dari jaringan pengangkut di batang.
Animasi Struktur Daun dan Cara Kerja Stomata
4. Bunga
Animasi Struktur Daun dan Cara Kerja Stomata
4. Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan
Angiospermae. Bunga merupakan alat perkembangbiakan karena di dalam bunga
terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang sari, putik, dan kandung
lembaga.
Pada dasarnya, anatomi bunga tumbuhan monokotil dan
dikotil adalah sama, yaitu kelopak bunga (kaliks), mahkota bunga (corolla),
benang sari (stamen), putik, dan lembaga (ovarium).
Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar, terletak pada dasar bunga. Kelopak ini berwarna hijau dan merupakan modifikasi dari daun. Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga daun kelopak (sepal). Mahkota dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Ukuran mahkota biasanya besar dan berwarna-warni. Tumbuhan dikotil umumnya empat atau lima helai. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil tiga atau enam helai.
Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Berdasarkan uraian di atas tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu sebagai berikut :
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkutan air
pada tumbuhan
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
1. Daya
Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)
Pada organ daun terdapat proses penguapan air
melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses
ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang
ada pada sel-sel di bawahnya
2. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem),
terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa
kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti
prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara
molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh
xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air
dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
3. Tekanan Akar
Tekanan pada akar terjadi jika transpirasinya
rendah, artinya kelembapan pada tanah cukup tinggi. Tekanan akar juga
menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada
malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan
atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil
herba (proses gutasi).
Petunjuk Paraktikum Struktur Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
A. Tujuan
Untuk mengetahui struktur batang dan akar monokotil serta dikotil
B. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Kaca penutup
3. Gabus
4. Silet
5. Kaca objek
6. Pinset
7. Tumbuhan jagung/padi bagian akar dan batangnya
8. Tumbuhan kacang tanah/bayam bagian akar dan batangnya
9. Air
10. Kamera (alat dokumentasi)
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan akar dan batang tumbuhan jagung dan kacang tanah yang masih segar.
2. Kemudian, membuat sayatan melintang setipis mungkin pada akar jagung dan kacang
tanah. Untuk mendapatkan sayatan yang tipis jepitlah akar/batang di antara dua gabus
kebudian irislah menggunakan silet.
3. Meletakkan sayatan tersebut pada kaca objek yang telah ditetesi air kemudian ditutup
menggunakan kaca penutup
4. Mengamati di bawah mikroskop
5. Mencatat hasil pengamatan
6. Mendokumentasikan hasil pengamatan
E. Hasil Pengamatan :
Batang Bayam
Foto Hasil Pengamatan
|
Keterangan
|
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Kambium
5. Floem
6. Xilem
7. Stele
|
|
Foto di ambil dari dalam mikroskop
|
F. Pembahasan :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak
mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di
bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis
digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan. Kambium ditemukan pada batang dan akar.
e. Xilem
Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding
sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai
jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati
batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut
xilem, dan parenkim xilem.
F. Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh
tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel
pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan
floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral,
konsentris, dan radial.
G. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam
dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.
Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah
luar.
G. Kesimpulan :
G. Kesimpulan :
Menurut hasil penelitian,
struktur pada batang bayam adalah termasuk tumbuhan dikotil karena struktur
batang bayam yang kami lihat memiliki lapisan epidermis, korteks, endodermis,
kambium, stele, xilem, floem.
Format
Laporan Praktikum Struktur Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Nama : Alfira Santi K (01)
Anindya
Putri A (06)
Naba
Silva Y P (21)
Vifebri
Fajar N (25)
Kelas :
8C
Semester :
2
Tahun Ajaran :
2013/2014
Mata pelajaran :Biologi
Judul Praktikum :Praktikum
Struktur Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Tempat/tanggal : -
A. Tujuan
A. Tujuan
·
Menjelaskan struktur dan fungsi akar
.
·
Menjelaskan bagian-bagian akar.
·
Menjelaskan fungsi jaringan tertentu
pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
·
Menjelaskan perbedaan penyakit dan
hama pada tumbuhan.
·
Mendata contoh penyakit dan hama
tumbuhan yang dapat dijumpai pada kehidupan sehari-hari.
B. Dasar Teori
B. Dasar Teori
Akar terdiri dari inti akar,tudung akar dan rambut akar.
C. Alat dan Bahan
1. akar bayam
2. akar jagung
3.Camera
4.Kaca pembesar
D. Cara Kerja
D. Cara Kerja
·
Mengamati bentuk akar dan batang dari bahan tanaman dikotil dan
monokotil.
·
meletakkan sayatan pada kaca obyek yang sudah bersih yang telah ditetesi
air.
·
Kemudian menutup dengan kaca penutup, mengusahakan jangan ada gelembung
udara di dalamnya.
·
Mengamatai preparat tersebut di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali dan
40 kali.
·
menggambarkan dan mejelaskan perbedaan tanaman dikotil dan monokotil.
E. Hasil Pengamatan
E. Hasil Pengamatan
Akar Jagung/Padi
Foto Hasil Pengamatan
|
Akar kacang/bayam
Foto Hasil Pengamatan
|
Batang Jagung/Padi
Foto Hasil Pengamatan
|
Batang kacang/bayam
Foto Hasil Pengamatan
|
F. Pembahasan
1. Tanaman Jagung
·
Akar Jagung
Pada tanaman jagung ( Zeamays ) bentuk akarnya terlihat
menyebar, susunan xylem dan floem juga tidak beraturan. Pada bagian akar tampak
adanya epidermis, korteks, endodermis, xylem dan floem. Dalam pengamatan akar
jagung tidak ditemukan akar bulu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Salisbury,
1995) yang menyatakan bahwa pada akar jagung tidak terdapat akar bulu. Akar
bulu merupakan akar adventif dari bulu-bulu terbawah terutama bulu yang
mengakhiri epikotil dekat permukaan tanah.
·
Batang Jagung
Pada batang jagung tidak ditemukan adanya cambium
sehingga tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar dengan perkataan lain
terjadi pertumbuhan meenebal sekunder. Selain itu batang tidak bercabang,
mempunyai ruas batang, ikatan pembuluh menyebar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Kleinsmith (1998) bahwa pada tanaman monokotil pada batang dan akar tidak
ditemukan adanya kambium, ikatan pembuluh menyebar dan bertipe kolateral
tertutup yang artinya diantara xylem dan floem tidak ditemukan kambium. Pada
batangnya, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara sel korteks dan
stele umumnya tidak jelas.
2.Tanaman Kacang Tanah
·
Akar Kacang Tanah
Berdasarkan hasil praktikum
yang telah dilakukan pada tanaman kacang tanah (Arachis hipogea),
akarnya terlihat bagian-bagiannya antara lain epidermis, korteks, endodermis,
xylem dan floem. Bentuk akarnya
tersusun rapih, susunan xylem dan floem juga beraturan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Yatim (1991) yang menyatakan bahwa tumbuhan kacang tanah (Arachis
hipogea) merupakan tumbuhan dikotil. Pada akarnya memiliki epidermis yang
tersusun oleh selapis sel berdinding tipis, berkutikula, tersusun rapat.
Korteks menempati sebagian besar akar, pada sel korteks dilapisi suberin yang
disebut eksodermis.
·
Batang Kacang Tanah
Berdasarkan hasil praktikum
yan telah dilakukan pada tanaman kacang tanah (Arachis
hipogea), batangnya terdapat kambium. Kambium terletak antara xylem dan floem.
Hal ini sesuai dengan pendapat Yatim (1991) bahwa antara xylem dan floem
terdapat kambium intravaskuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim
yang terdapat diantara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium
intravaskuler. Selain kambium, pada batang ditemukan epidermis, korteks,
endodermis dan stele. Pertumbuhan kacang tanah bisa tumbuh berkembang. Hal ini
sesuai dengan pendapat Kleinsmith (1998) bahwa pada batang dikotil terdapat
lapisan-lapisan dari luar ke dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis dan
stele. Stele merupakan bagian paling dalam dari batang disebut juga dengan
silinder pusat. Pertumbuhan akar dan batang tumbuhan dikotil bisa berkembang
mejadi membesar.
G. Kesimpulan
Bedasarkan praktikum yang
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan jagung mempunyai akar serabut,
xylem dan floem menyebar atau tidak teratur pada akarnya, batang tumbuhan
jagung tidak bercabang selain itu pada batang tumbuhan jagung juga terdapat
xylem dan floem tidak teratur atau tidak menyebar pada akarnya, batang tumbuhan
kacang tanah bercabang, selain itu pada batang tumbuhan kacang tanah juga
terdapat xylem dan floem serta mempunyai kambium. Kambium yang tumbuh ke dalam
disebut xylem sedangkan kambium yang tumbuh ke luar disebut floem dengan
susunan xylem dan floemnya teratur atau tidak menyebar.
H. Daftar Pustaka
Langganan:
Postingan (Atom)